Apa itu Hidroksietil Selulosa?
Hidroksietil selulosa (HEC), suatu padatan berserat atau bubuk berwarna putih atau kuning muda, tidak berbau, tidak beracun, dibuat melalui reaksi eterifikasi selulosa alkali dan etilen oksida (atau klorohidrin), termasuk dalam eter selulosa larut nonionik. Karena HEC memiliki sifat yang baik dalam mengentalkan, menangguhkan, mendispersi, mengemulsi, mengikat, membentuk film, melindungi kelembaban dan menyediakan koloid pelindung, HEC telah banyak digunakan dalam eksplorasi minyak, pelapisan, konstruksi, obat-obatan, makanan, tekstil, pembuatan kertas dan polimerisasi polimer. dan bidang lainnya.
Hidroksietil selulosa banyak digunakan dalam industri pelapisan, mari kita lihat cara kerjanya dalam pelapisan:
Apa yang terjadi jika hidroksietil selulosa bertemu dengan cat berbahan dasar air?
Sebagai surfaktan non-ionik, hidroksietil selulosa memiliki sifat-sifat berikut selain mengentalkan, mensuspensi, mengikat, mengambang, membentuk film, mendispersi, menahan air dan memberikan koloid pelindung:
HEC larut dalam air panas atau air dingin, suhu tinggi atau mendidih tanpa pengendapan, sehingga memiliki karakteristik kelarutan dan viskositas yang luas, dan gelasi non-termal;
Kapasitas retensi air dua kali lebih tinggi dibandingkan metil selulosa, dan pengaturan alirannya lebih baik;
Ini non-ionik dan dapat hidup berdampingan dengan berbagai polimer lain yang larut dalam air, surfaktan, dan garam. Ini adalah pengental koloid yang sangat baik untuk larutan elektrolit konsentrasi tinggi;
Dibandingkan dengan metil selulosa dan hidroksipropil metil selulosa yang dikenal, kemampuan dispersi HEC adalah yang terburuk, tetapi kemampuan koloid pelindung adalah yang terkuat.
Karena hidroksietil selulosa yang diolah permukaannya berbentuk tepung atau padatan berserat, hal-hal berikut harus diikuti ketika menyiapkan larutan induk hidroksietil selulosa:
(1) Sebelum dan sesudah penambahan hidroksietil selulosa harus diaduk terus menerus sampai larutan benar-benar bening dan bening.
(2) Harus diayak secara perlahan ke dalam tangki pencampur, dan jangan memasukkan sejumlah besar atau langsung memasukkan hidroksietil selulosa ke dalam tangki pencampur.
(3) Suhu air dan nilai PH dalam air mempunyai hubungan yang nyata dengan kelarutan hidroksietil selulosa, sehingga harus mendapat perhatian khusus.
(4) Jangan menambahkan zat basa ke dalam campuran sebelum bubuk hidroksietil selulosa direndam dengan air. Menaikkan pH setelah pembasahan membantu melarutkan.
(5) Sebisa mungkin, tambahkan bahan antijamur terlebih dahulu.
(6) Bila menggunakan hidroksietil selulosa dengan viskositas tinggi, konsentrasi larutan induk tidak boleh lebih tinggi dari 2,5-3% (berat), jika tidak maka larutan induk akan sulit untuk ditangani.
Waktu posting: 21 November-2022