Bagaimana cara menentukan konsistensi mortar pasangan bata campuran basah?
Mortar pasangan bata campuran basah adalah bahan penting yang digunakan dalam konstruksi untuk mengikat unit pasangan bata seperti batu bata, balok, dan batu. Konsistensi mortar pasangan bata campuran basah merupakan sifat penting yang mempengaruhi kemampuan kerja, kinerja, dan daya tahannya. Menentukan konsistensi mortar pasangan bata campuran basah sangat penting untuk memastikan bahwa mortar tersebut memenuhi spesifikasi dan standar yang disyaratkan. Pada artikel ini kita akan membahas metode untuk menentukan konsistensi mortar pasangan bata campuran basah.
Pentingnya Konsistensi
Konsistensi darimortar pasangan bata campuran basahadalah ukuran plastisitas, kemampuan kerja, dan kadar airnya. Penting untuk menentukan konsistensi mortar pasangan bata campuran basah untuk memastikan bahwa mortar tersebut dapat dengan mudah diaplikasikan, disebarkan, dan dikerjakan pada sambungan antar unit pasangan bata. Mortar yang terlalu kering akan sulit diaplikasikan dan dapat mengakibatkan buruknya daya rekat antar unit pasangan bata. Mortar yang terlalu basah akan sulit ditangani dan dapat mengakibatkan penyusutan yang berlebihan, retak, dan berkurangnya kekuatan.
Metode Menentukan Konsistensi
Ada beberapa cara untuk menentukan konsistensi mortar pasangan bata campuran basah, antara lain:
- Tes Tabel Alur
Uji tabel alir adalah metode yang banyak digunakan untuk menentukan konsistensi mortar pasangan bata campuran basah. Pengujian ini melibatkan penempatan sampel mortar pada tabel aliran dan mengukur diameter penyebarannya setelah sejumlah tetes tertentu. Tabel alir terdiri dari pelat melingkar datar yang dipasang secara horizontal pada poros vertikal. Pelat diputar 90 derajat dan kemudian dijatuhkan dari ketinggian 10 mm ke alas tetap. Mortar ditempatkan di tengah pelat dan dibiarkan mengalir. Diameter penyebaran diukur setelah 15 tetes, dan pengujian diulangi tiga kali, dan nilai rata-rata dihitung.
- Uji Penetrasi Kerucut
Uji penetrasi kerucut adalah metode lain yang digunakan untuk menentukan konsistensi mortar pasangan bata campuran basah. Pengujian ini melibatkan pengukuran kedalaman penetrasi kerucut standar ke sampel mortar di bawah beban tertentu. Kerucut yang digunakan dalam pengujian mempunyai diameter alas 35 mm, tinggi 90 mm, dan massa 150 gram. Kerucut diletakkan di atas sampel mortar dan dibiarkan meresap selama lima detik dengan beban 500 gram. Kedalaman penetrasi diukur, dan pengujian diulang tiga kali, dan nilai rata-rata dihitung.
- Uji Konsistometer Vee-Bee
Uji Konsistometer Vee-Bee adalah metode yang digunakan untuk menentukan kemampuan kerja dan konsistensi mortar pasangan bata campuran basah. Pengujian ini melibatkan pengisian wadah silinder dengan mortar dan mengukur waktu yang dibutuhkan batang baja standar untuk bergetar 150 kali melalui sampel. Konsistometer Vee-Bee terdiri dari meja getar, wadah silinder, dan batang baja. Batang baja tersebut mempunyai diameter 10 mm dan panjang 400 mm. Wadah diisi dengan mortar dan diletakkan di atas meja getar. Batang baja dimasukkan ke tengah sampel, dan meja diatur agar bergetar pada frekuensi 60 Hz. Waktu yang dibutuhkan batang untuk menyelesaikan 150 getaran diukur, dan pengujian diulangi tiga kali, dan nilai rata-rata dihitung.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsistensi
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi konsistensi mortar pasangan bata campuran basah, antara lain:
- Kadar Air: Jumlah air yang ditambahkan ke dalam campuran mortar dapat mempengaruhi konsistensinya secara signifikan. Terlalu banyak air akan menyebabkan adonan menjadi basah dan encer, sedangkan jika terlalu sedikit air akan menyebabkan adonan menjadi kaku dan kering.
- Waktu Pencampuran: Lamanya waktu pencampuran mortar dapat mempengaruhi konsistensinya. Pencampuran mortar yang berlebihan dapat menyebabkan mortar menjadi terlalu basah, sedangkan pengadukan yang kurang dapat menghasilkan campuran yang kering dan kaku.
- Suhu: Suhu campuran mortar dapat mempengaruhi konsistensinya. Suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan campuran menjadi lebih cair, sedangkan suhu yang lebih rendah dapat menyebabkan campuran menjadi lebih kaku.
- Jenis dan Jumlah Agregat: Jenis dan jumlah agregat yang digunakan dalam mortar dapat mempengaruhi konsistensinya. Agregat yang lebih halus akan menghasilkan campuran yang lebih cair, sedangkan agregat yang lebih besar akan menghasilkan campuran yang lebih kaku.
- Jenis dan Jumlah Bahan Aditif: Jenis dan jumlah bahan tambahan yang digunakan dalam mortar, seperti bahan pemlastis atau bahan pemasukan udara, juga dapat mempengaruhi konsistensinya.
Kesimpulan
Kesimpulannya, konsistensi mortar pasangan bata campuran basah merupakan sifat penting yang mempengaruhi kemampuan kerja, kinerja, dan daya tahannya. Menentukan konsistensi mortar pasangan bata campuran basah sangat penting untuk memastikan bahwa mortar tersebut memenuhi spesifikasi dan standar yang disyaratkan. Uji tabel alir, uji penetrasi kerucut, dan uji Konsistometer Vee-Bee adalah beberapa metode yang banyak digunakan untuk menentukan konsistensi mortar pasangan bata campuran basah. Pabrikan juga harus mempertimbangkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi konsistensi mortar pasangan bata campuran basah, termasuk kadar air, waktu pencampuran, suhu, jenis dan jumlah agregat, serta jenis dan jumlah bahan tambahan. Dengan memahami metode penentuan konsistensi mortar pasangan bata campuran basah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, produsen dapat mengoptimalkan formulasinya untuk mencapai konsistensi, kemampuan kerja, dan kinerja mortar yang diinginkan.
Waktu posting: 18 Maret 2023