Focus on Cellulose ethers

Bagaimana cara kerja HPMC pada perekat ubin dan nat?

Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC) adalah aditif serbaguna yang biasa digunakan pada perekat ubin dan nat karena kemampuannya meningkatkan kinerja dan kemampuan kerja. Sifat-sifatnya berkontribusi pada berbagai aspek proses perekat dan grouting, mempengaruhi faktor-faktor seperti kekuatan ikatan, retensi air, waktu buka, ketahanan melorot, dan daya tahan secara keseluruhan. Untuk memahami cara kerja HPMC pada bahan-bahan ini, perlu mempelajari struktur kimianya, interaksinya dengan air, dan perannya dalam proses perekatan dan grouting.

Struktur Kimia HPMC:

HPMC adalah selulosa eter yang berasal dari selulosa alami, polisakarida yang ditemukan pada tumbuhan.
Struktur kimianya terdiri dari rantai tulang punggung selulosa dengan substituen hidroksipropil dan metil.
Derajat substitusi (DS) golongan ini menentukan sifat HPMC, termasuk kelarutannya, kapasitas retensi air, dan perilaku reologi.

Retensi Air:

HPMC memiliki afinitas yang tinggi terhadap air karena sifat hidrofiliknya yang membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.
Pada perekat ubin, HPMC bertindak sebagai bahan penahan air, sehingga memperpanjang waktu buka perekat.
Waktu buka yang diperpanjang ini memungkinkan kemampuan kerja yang lebih baik dan meningkatkan daya rekat dengan mencegah pengeringan dini pada perekat.

Peningkatan Kemampuan Kerja:

Kehadiran HPMC dalam perekat ubin dan nat meningkatkan kemampuan kerja dengan meningkatkan sifat reologinya.
HPMC bertindak sebagai pengental dan penstabil, memberikan perilaku pseudoplastik pada perekat atau nat.
Pseudoplastisitas ini mengurangi kendur atau merosot selama pengaplikasian, memastikan cakupan dan keseragaman yang lebih baik.

Peningkatan Kekuatan Ikatan:

HPMC berkontribusi terhadap kekuatan ikatan perekat ubin dengan meningkatkan kontak antara perekat dan substrat.
Sifat retensi airnya memastikan hidrasi yang cukup pada material semen, sehingga meningkatkan proses curing dan adhesi yang tepat.
Selain itu, HPMC dapat memodifikasi struktur mikro perekat, meningkatkan sifat mekanik dan kekuatan perekatnya.

Resistensi Sag:

Sifat pseudoplastik HPMC memberikan perilaku tiksotropik pada perekat ubin dan nat.
Thixotropy mengacu pada sifat menjadi kurang kental di bawah tekanan geser dan kembali ke viskositas yang lebih tinggi ketika tegangan dihilangkan.
Perilaku tiksotropik ini meningkatkan ketahanan terhadap kendur selama pengaplikasian vertikal, mencegah perekat atau nat meluncur ke bawah substrat sebelum proses curing.

Daya Tahan dan Kinerja:

HPMC meningkatkan daya tahan dan kinerja perekat ubin dan nat dengan meningkatkan ketahanan air dan mengurangi penyusutan.
Sifat retensi airnya mengurangi risiko pengeringan dini dan retakan susut, sehingga menghasilkan instalasi yang lebih kuat dan tahan lama.
HPMC dapat berkontribusi pada pembentukan struktur mikro yang padat dan seragam, yang selanjutnya meningkatkan ketahanan terhadap penetrasi kelembapan dan tekanan mekanis.

Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC) memainkan peran penting dalam perekat ubin dan nat dengan meningkatkan kemampuan kerja, kekuatan ikatan, ketahanan melorot, dan daya tahan. Sifat retensi airnya, dikombinasikan dengan efek reologinya, menjadikannya bahan tambahan yang sangat diperlukan untuk mencapai kinerja dan kualitas optimal dalam pemasangan ubin.


Waktu posting: 24 Mei-2024
Obrolan Daring WhatsApp!