Focus on Cellulose ethers

Pengembangan Pengental Reologi

Pengembangan Pengental Reologi

Perkembangan pengental reologi telah menjadi tonggak penting dalam sejarah ilmu dan teknik material. Pengental reologi adalah bahan yang dapat meningkatkan viskositas dan/atau mengontrol sifat aliran cairan, suspensi, dan emulsi.

Pengental reologi pertama ditemukan secara tidak sengaja pada abad ke-19, ketika campuran air dan tepung didiamkan selama beberapa waktu, menghasilkan zat kental seperti gel. Campuran ini kemudian ditemukan sebagai suspensi sederhana partikel tepung dalam air, yang dapat digunakan sebagai pengental dalam berbagai aplikasi.

Pada awal abad ke-20, ditemukan bahan lain yang memiliki sifat pengental, seperti pati, gom, dan tanah liat. Bahan-bahan ini digunakan sebagai pengental reologi dalam berbagai aplikasi, mulai dari makanan dan kosmetik hingga cat dan cairan pengeboran.

Namun, pengental alami ini memiliki keterbatasan, seperti kinerja yang bervariasi, sensitivitas terhadap kondisi pemrosesan, dan potensi kontaminasi mikrobiologis. Hal ini menyebabkan berkembangnya pengental reologi sintetik, seperti eter selulosa, polimer akrilik, dan poliuretan.

Selulosa eter, seperti natrium karboksimetil selulosa (CMC), metil selulosa (MC), dan hidroksipropil selulosa (HPC), telah menjadi salah satu pengental reologi yang paling banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, karena sifat uniknya, seperti kelarutan dalam air, Stabilitas pH, sensitivitas kekuatan ion, dan kemampuan pembentukan film.

Perkembangan pengental reologi sintetik telah memungkinkan formulasi produk dengan kinerja yang konsisten, peningkatan stabilitas, dan peningkatan fungsionalitas. Dengan meningkatnya permintaan akan material berkinerja tinggi, pengembangan pengental reologi baru diperkirakan akan terus berlanjut, didorong oleh kemajuan dalam ilmu material, kimia, dan teknik.


Waktu posting: 21 Maret 2023
Obrolan Daring WhatsApp!