Asia: Memimpin Pertumbuhan Selulosa Eter
Selulosa eteradalah polimer serbaguna yang berasal dari selulosa alami. Ini banyak digunakan di berbagai industri, termasuk konstruksi, makanan, farmasi, dan perawatan pribadi. Pasar selulosa eter global diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 5,8% dari tahun 2020 hingga 2027, didorong oleh meningkatnya permintaan selulosa eter di negara-negara berkembang, khususnya di Asia. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana Asia memimpin pertumbuhan selulosa eter dan faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ini.
Asia adalah konsumen dan produsen selulosa eter terbesar, mencakup lebih dari 50% konsumsi global. Dominasi wilayah ini di pasar selulosa eter didorong oleh meningkatnya permintaan bahan bangunan, bahan tambahan makanan, dan obat-obatan. Industri konstruksi di Asia merupakan kontributor utama pertumbuhan selulosa eter, karena digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti bahan tambahan semen dan mortar, perekat ubin, dan nat.
Meningkatnya populasi dan urbanisasi di Asia telah menyebabkan lonjakan permintaan perumahan dan infrastruktur, sehingga mendorong industri konstruksi. Menurut Bank Dunia, populasi perkotaan di Asia diperkirakan akan mencapai 54% pada tahun 2050, naik dari 48% pada tahun 2015. Tren ini diperkirakan akan mendorong permintaan selulosa eter dalam industri konstruksi, karena selulosa eter merupakan bahan utama dalam industri konstruksi. bahan konstruksi berkinerja tinggi.
Selain industri konstruksi, industri makanan dan farmasi di Asia juga mendorong pertumbuhan selulosa eter. Selulosa eter digunakan sebagai bahan tambahan makanan untuk meningkatkan tekstur, stabilitas, dan umur simpan makanan olahan. Ini juga digunakan sebagai zat pengental dalam obat-obatan, seperti tablet dan kapsul. Meningkatnya permintaan terhadap makanan olahan dan obat-obatan di Asia diperkirakan akan mendorong permintaan selulosa eter di industri-industri tersebut.
Faktor lain yang mendorong pertumbuhan selulosa eter di Asia adalah meningkatnya fokus pada produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selulosa eter berasal dari selulosa alami, yang merupakan sumber daya terbarukan. Bahan ini juga dapat terurai secara hayati dan tidak beracun, menjadikannya bahan yang ideal untuk produk berkelanjutan. Meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan dan kebutuhan akan produk berkelanjutan diperkirakan akan mendorong permintaan selulosa eter di Asia.
Tiongkok adalah konsumen dan produsen selulosa eter terbesar di Asia, mencakup lebih dari 60% konsumsi regional. Dominasi negara ini di pasar selulosa eter didorong oleh populasi yang besar, urbanisasi yang pesat, dan pertumbuhan industri konstruksi dan makanan. Fokus pemerintah Tiongkok pada pembangunan infrastruktur dan urbanisasi diperkirakan akan semakin meningkatkan permintaan selulosa eter di negara tersebut.
India juga merupakan konsumen utama selulosa eter di Asia, didorong oleh meningkatnya permintaan bahan bangunan dan makanan olahan. Fokus pemerintah India pada pembangunan perumahan dan infrastruktur yang terjangkau diperkirakan akan mendorong permintaan selulosa eter di industri konstruksi. Meningkatnya permintaan makanan olahan dan obat-obatan di India juga diperkirakan akan meningkatkan permintaan selulosa eter di industri tersebut.
Jepang dan Korea Selatan juga merupakan konsumen selulosa eter yang signifikan di Asia, didorong oleh industri konstruksi mereka yang maju dan fokus pada produk ramah lingkungan. Meningkatnya permintaan akan produk berkelanjutan dan ramah lingkungan di negara-negara ini diperkirakan akan mendorong permintaan selulosa eter di masa depan.
Kesimpulannya, Asia memimpin pertumbuhan selulosa eter, didorong oleh meningkatnya permintaan bahan bangunan, bahan tambahan makanan, dan obat-obatan. Dominasi kawasan ini di pasar selulosa eter diperkirakan akan terus berlanjut di masa depan, didorong oleh pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan fokus pada produk berkelanjutan. Tiongkok, India, Jepang, dan Korea Selatan adalah konsumen utama selulosa eter di Asia, dan pertumbuhan ekonomi serta industri mereka diperkirakan akan semakin meningkatkan permintaan akan polimer serbaguna ini.
Waktu posting: 20 Maret 2023