Focus on Cellulose ethers

Agregat untuk mortar campuran kering

Agregat untuk mortar campuran kering

Agregat merupakan komponen penting dalam produksi mortar campuran kering. Ini mengacu pada bahan granular, seperti pasir, kerikil, batu pecah, dan terak, yang digunakan untuk membentuk sebagian besar campuran mortar. Agregat memberikan kekuatan mekanik, stabilitas volume, dan stabilitas dimensi pada mortar. Mereka juga bertindak sebagai pengisi dan meningkatkan kemampuan kerja, daya tahan, dan ketahanan terhadap penyusutan dan keretakan mortar.

Sifat agregat yang digunakan dalam mortar campuran kering bervariasi tergantung pada jenis, sumber, dan metode pengolahannya. Pemilihan agregat didasarkan pada beberapa faktor seperti jenis aplikasi, kekuatan dan tekstur yang diinginkan, serta ketersediaan dan biaya material.

Berikut ini adalah beberapa jenis agregat yang umum digunakan dalam mortar campuran kering:

  1. Pasir: Pasir adalah agregat yang paling umum digunakan dalam produksi mortar campuran kering. Ini adalah bahan granular alami atau buatan yang terdiri dari partikel dengan ukuran mulai dari 0,063 mm hingga 5 mm. Pasir menyediakan sebagian besar campuran mortar dan meningkatkan kemampuan kerja, kekuatan tekan, dan stabilitas dimensi. Berbagai jenis pasir, seperti pasir sungai, pasir laut, dan pasir pecah, dapat digunakan tergantung ketersediaan dan kualitasnya.
  2. Kerikil: Kerikil adalah agregat kasar yang terdiri dari partikel dengan ukuran mulai dari 5 mm hingga 20 mm. Umumnya digunakan dalam produksi mortar campuran kering untuk aplikasi yang memerlukan kekuatan dan daya tahan tinggi, seperti aplikasi struktural dan lantai. Kerikil bisa alami atau buatan, dan pilihan jenisnya bergantung pada aplikasi spesifik dan ketersediaan bahan.
  3. Batu pecah: Batu pecah adalah agregat kasar yang terdiri dari partikel dengan ukuran mulai dari 20 mm hingga 40 mm. Umumnya digunakan dalam produksi mortar campuran kering untuk aplikasi yang memerlukan kekuatan dan stabilitas tinggi, seperti aplikasi beton dan pasangan bata. Batu pecah bisa alami atau buatan, dan pilihan jenisnya tergantung pada aplikasi spesifik dan ketersediaan bahan.
  4. Terak: Terak merupakan produk sampingan industri baja yang biasa digunakan sebagai agregat kasar dalam produksi mortar campuran kering. Ini terdiri dari partikel dengan ukuran mulai dari 5 mm hingga 20 mm dan memberikan kemampuan kerja yang baik, kekuatan tekan, dan stabilitas dimensi pada campuran mortar.
  5. Agregat ringan: Agregat ringan digunakan dalam produksi mortar campuran kering untuk mengurangi berat mortar dan meningkatkan sifat insulasinya. Mereka biasanya terbuat dari bahan seperti tanah liat yang diperluas, serpih, atau perlit, dan memberikan kemampuan kerja yang baik, insulasi, dan ketahanan api terhadap campuran mortar.

Kesimpulannya, agregat merupakan komponen penting dalam produksi mortar campuran kering. Ini memberikan kekuatan mekanik, stabilitas volume, dan stabilitas dimensi pada campuran mortar dan meningkatkan kemampuan kerja, daya tahan, dan ketahanan terhadap penyusutan dan retak. Pemilihan agregat bergantung pada beberapa faktor seperti jenis aplikasi, kekuatan dan tekstur yang diinginkan, serta ketersediaan dan biaya material.


Waktu posting: 15 April-2023
Obrolan Daring WhatsApp!